Karakteristik
Inovasi Pendidikan
1.
Keunggulan
relatif, yaitu sejauh mana inovasi dapat memberikan manfaat atau keuntungan,
bagi penerimanya, yang dapat diukur berdasarkan nilai ekonominya, prestise
sosial, kenyamanan, kepuasaan dan lainnya.
2.
Konfirmanilitas/Kompatibel
(Compatibility), ialah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (value),
pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima.
3.
Kompleksitas
(complexity), ialah tingkat kesukaran atau kerumitan untuk memahami dan
menggunakan inovasi bagi penerima.
4.
Trialabilitas (Trialability), ialah dapat
dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima.
5.
Dapat
diamati (Observability) ialah mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi.
Strategi Inovasi
pendidikan
Ø Strategi
Fasilitatif Pelaksanaan program perubahan sosial dengan menggunakqan strategi
fasilitatif artinya untuk mencapai tujuan perubahan perubahan sosial yang telah
ditentukan, diutamakan penyediaan fasilitas dengan maksud agar program sosial
akan berjalan dengan mudah dan lancar. Strategi fasilitatif akan dapat
digunakan dengan tepat jika :(a) mengenal masalah yang dihadapi serta menyadari
perlunya mencari target perubahan,(b) merasa perlu adanya perubahan,(c)
bersedia menerima bantuan dari luar dirinya,(d) memiliki kemauan untuk
berpartisipasi dalam usaha merubah atau memperbaiki dirinya.
Ø Strategi
Pendidikan.Dengan strategi ini orang harus belajar lagi tentang sesuatu yang
dilupakan yang sebenarnya telah dipelajarinya sebelum mempelajari tingkah laku
atau sikap baru. Strategi pendidikan dapat berlangsung efektif, perlu
mempertimbangkan hal-hal berikut ini : digunakan untuk menanamkan
prinsip-prinsip yang perlu dikuasai,disertai dengan keterlibatan berbagai
pihak, misalnya dengan adanya: sumbangan dana, donator, serta penunjang yang lain,
digunakan untuk menjaga agar klien tidak menolak perubahan atau kembali ke
keadaan sebelumnya.
Ø Strategi
bujukan.Strategi bujukan tepat digunakan bila klien tidak berpartisipasi dalam
perubahan sosial. Berada pada tahap evaluasi atau legitimasi dalam proses
pengambil keputusan untuk menerima atau menolak perubahan sosial. Strategi
bujukan tepat jika masalah dianggap kurang penting atau jika cara pemecahan
masaalah kurang efektif serta pelaksana program perubahan tidak memiliki alat
control secara langsung terhadap klien.
Ø Strategi
Paksaan.Strategi dengan cara memaksa klien untuk mencapai tujuan perubahan. Apa
yang dipaksa merupakan bentuk dari hasil target yang diharapkan. Penggunaan
strategi paksan perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
Proses
Inovasi Pendidikan
1)
Invention (penemuan) Invention meliputi penemuan-penemuan tentang sesuatu
hal yang baru, biasanya merupakan adaptasi dari yang telah ada. Akan tetapi
pembaharuan yang terjadi dalam pendidikan, terkadang menggambarkan suatu hasil
yang sangat berbeda dengan yang terjadi sebelumnya.
2)
Development (pengembangan)Dalam proses pembaharuan biasanya harus mengalami
suatu pengembangan sebelum ia masuk dalam dimensi skala besar. Development
sering sekali bergandengan dengan riset, sehingga prosedur research dan
development merupakan sesuatu yang biasanya digunakan dalam pendidikan.
3)
Diffusion (penyebaran) Konsep diffusion
seringkali digunakan secara sinonim dengan konsep dissemination, tetapi disini
diberikan konotasi yang berbeda. Definisi diffusion menurut Roger (Cece Wijaya,
1992: 11) adalah suatu persebaran ide baru dari sumber inventionnya kepada
pemakai atau penyerap yang terakhir.
4)
Adopsion (penyerapan) Menurut Katz dan Hamilton (Cece Wijaya, 1992: 12), definisi proses
pembaharuan dan difusi dalam butir-butir berikut ini: penerimaan, melebihi
waktu biasanya, dari beberapa item yang spesifik, idea tau praktek/kebiasaan,
oleh individu-individu, group, atau unit-unit yang dapat mengadopsi lainnya
berkaitan, saluran komunikasi yang spesifik, terhadap struktur sosial, dan
terhadap sistem nilai atau kultur tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar