Follow Us @soratemplates

Senin, 19 Maret 2018

Supervisi Pendidikan

1.      Pengertian kurikulum
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Sedangkan menurut para ahli pengertian kurikulum adalah sebagai berikut :
  • Pengertian Kurikulum Menurut Daniel Tanner dan Laurel Tanner, pengertian kurikulum adalah pengalaman pembelajaran yang terarah dan terencana secara terstuktur dan tersusun melalui proses rekontruksi pengetahuan dan pengalaman secara sistematis yang berada dibawah pengawasan lembaga pendidikan sehingga pelajar memiliki motivasi dan minat belajar. 
  • Pengertian kurikulum Menurut Inlow (1966) :Pengertian kurikulum adalah usaha menyeluruh dirancang khusus oleh sekolah dalam membimbing murid memperoleh hasil dari pelajaran yang telah ditentukan. 
  • Pengertian Kurikulum Menurut Hilda Taba (1962) : Pengertian kurikulum sebagai a plan of learning yang berarti bahwa kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh siswa yang memuat rencana untuk peserta didik. Dalam bukunya "Curriculum Development Theory and Pratice". 
  • Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968) : Pengertian kurikulum adalah sebuah pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan dengan individu dan berkelompok baik di luar maupun di dalam sekolah. 
  • Pengertian Kurikulum Menurut George A. Beaucham (1976) : Pengertian kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari  
  • Pengertian Kurikulum Menurut Menurut Neagley dan Evans (1967) :Pengertian kurikulum adalah semua pengalaman yang telah dirancang oleh pihak sekolah untuk menolong para siswa dalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan siswa yang paling baik  
  • Pengertian Kurikulum Menurut  UU. No. 20 Tahun 2003 : Pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. 
  • Pengertian Kurikulum Menurut Good V. Carter (1973) : Pengertian kurikulum adalah kelompok pengajaran yang sistematik atau urutan subjek yang dipersyaratkan untuk lulus atau sertifikasi dalam pelajaran mayor 
  • Pengertian Kurikulum Menurut Grayson (1978) : Pengertian kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan pengeluaran (out-comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran 
  • Pengertian Kurikulum Menurut Murray Print : Pengertian kurikulum adalah sebuah ruang pembelajaran yang terencana diberikan secara langsung kepada siswa oleh sebuah lembaga pendidikan dan pengalaman yang dapat dinikmati semua siswa pada saat kurikulum diterapkan. 
  • Pengertian Kurikulum Menurut Crow and Crow : Pengertian kurikulum adalah rancangan pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh ijazah.
2.      Perbedaan kurikulum KBK 2004, KTSP 2006, dan Kurtilas
a)      KBK 2004:
Ø  Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
Ø  Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi
Ø  Lulusan Mata Pelajaran
Ø  Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk Pengetahuan
Ø  Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Ø  Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Ø  Pengembangan kurikulum sampai pada silabus
Ø  Tematik Kelas I dan II (mengacu mapel)

b)      KTSP 2006:
Ø  Pada KTSP, sekolah diberikan keleluasaan untuk mendelegasikan seluruh isi kurikulum melihat karakter, dan potensi lokal, KTSP tetap menekankan kompetensi akan tetapi lebih dikerucutkan lagi dalam operasional dan implementasinya di sekolah.
Ø  Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
Ø  Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
Ø  Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk Pengetahuan
Ø  Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Ø  Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Ø  Pengembangan kurikulum sampai pada komptensi dasar
Ø  Tematik Kelas I-III (mengacu mapel)

c)      Kurikulum 2013:
Ø  Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan masyarakat
Ø  Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan
Ø  Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Ø  Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
Ø  Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
Ø  Pengembangan kurikulum sampai pada buku teks dan buku pedoman guru
Ø  Tematik integratif Kelas I-VI (mengacu kompetensi)





3.      Kelebihan dan kelemahan kurikulum KBK 2004, KTSP 2006, dan Kurtilas
a)      KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
Kelebihannya adalah :
·         Mengembangkan kompetensi-kompetensi peserta didk pada setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri.
·         KBK bersifat alamiah (konstekstual), karena berangkat berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan standar kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan (transfer of knowledge).
·         Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.
·         Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik /siswa (student oriented). Peserta didik dapat bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indra seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh serta pikiran terlibat dalam proses belajar. Dengan demikian, peserta dapat belajar dengan bergerak dan berbuat, belajar dengan berbicara dan mendengar, belajar dengan mengamati dan menggambarkan, serta belajar dengan memecahkan masalah dan berpikir. Pengalaman-pengalaman itu dapat diperoleh melalui kegiatan mengindra, mengingat, berpikir, merasa, berimajinasi, menyimpulkan, dan menguraikan sesuatu. Kegiatan tersebut dijabarkan melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Kekurangannya adalah :
·         Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal indikator sebaiknya disusun oleh guru, karena guru yang paling mengetahui tentang kondisi peserta didik dan lingkungan.
·         Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk merancang pembelajaran secara berkelanjutan.
·         Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented.
·         Memandang  kompetensi  sebagai sebuah entitas yang bersifat tunggal, padahal kompetensi merupakan ” a complex  combination of knowledge,attitudes, skills and values displayed in the context of task performance “. ( Gonczi,1997), sistem pengukuran perilaku yang menggunakan paradigma behaviorisme ditengarai tidak mampu mengukur sesuatu perilaku yang dihasilkan dari pembelajaran bermakna (significant learning) (Barrie dan Pace,1997), dan kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan KBK adalah waktu,biaya dan tenaga yang banyak.
b)      KTSP(Kompetensi Tingkat Satuan Pendidikan)
Kelebihannya adalah :
·         KTSP sangat memungkinkan bagisetiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh daerah kawasan wisata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai keterampilan hidup.
·         KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
·         KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
·         Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih, dan pengembang kurikulum.
·         Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan siswa, dan kondisi daerahnya masing-masing.
Kelemahannya adalah :
·         Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada serta minimnya kualitas guru dan sekolah.
·         Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
·         Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik konsep, penyusunannya, maupun prakteknya di lapangan.
·         Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban mengajar 24 jam, sebagai syarat sertifikasi guru untuk mendapatkan tunjangan profesi.
c)      Kurikulum 2013 (K 13)
Kelebihannya adalah :
·         Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
·         Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
·         Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang  pendidikan anak usia dini.
·         Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya  melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
Kekurangannya adalah :
·         Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
·         Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
·         Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
4.      Krikulum yang bagus menurut pendapat sendiri mengacu pada pendapat tokoh.
Sebelum saya kemukakan pendapat, terlebih dahulu saya cantunkam beberapa pendapat tokoh mengenai kurikulum
                         i.     Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005) – Kurikulum merupakan niat & harapan yang dituangkan kedalam bentuk rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat & rencana, sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan peserta didik.
                       ii.     Drs. Cece Wijaya, dkk – Mengartikan kurikulum dalam arti yang luas yakni meliputi keseluruhan program dan kehidupan didalam sekolah.
                     iii.     Prof.Dr. Henry Guntur Tarigan – Kurikulum ialah suatu formulasi pedagogis yang termasuk paling utama dan terpenting dalam konteks proses belajar mengajar.
                     iv.     Kerr, J.F (1968) – Kurikulum merupakan seluruh pembelajaran yang dirancang dan dilakukakan secara individu maupun kelompok, baik didalam sekolah maupun diluar sekolah.
       v.            Hamid Hasan (1988) – Berpendapat bahwa konsep kurikulum bisa ditinjau dari 4 sudut yakni:
  1. Kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian;
  2. Sebagai suatu rencana tertulis, yaitu sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide, didalamnya berisi tentang tujuan, bahan ajar, aktifitas belajar, alat-alat atau media, dan waktu pembelajaran;
  3. Sebagai suatu kegiatan, merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yakni dalam bentuk praktek pembelajaran;
  4. Sebagai suatu hasil, yaitu konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, melalui ketercapaiannya tujuan kurikulum terhadap peserta didik.
Melihat ungkapan para tokoh diatas tentunya menurut pendapat saya kurikulum yang bagus sempurna tentunya tidak ada. Mengapa demikian karena setiap bergantinya kurikulum itu mempertimbangkan beberapa factor sesuai dengan perkembangan zaman, dan melengkapi kurikulum sebelumnya. Adapun apabila diharuskan untuk menentukan kurikulum yang bagus yaitu kurikulum yang memang pada dasarnya menaungi atau mengembangkan potensi peserta didik yang beberapa diantaranya sudah dikemukakan oleh beberapa pendapat para tokoh diatas. Jadi saya fikir kurikulum dengan komponen yang diungkapkan oleh para tokoh tersebut mampu membawa pendidikan menjadi lebih maju lagi, dan  tugas kita sebagai guru adalah  meningkatkan keprofesionalan diri kita serta skill yang kita miliki haruslah memumpuni dari setiap zamannya.

5.      Mengapa kurikulum di Indonesia sering berganti-ganti
Alasan mengapa kurikulum di Indonesia berganti - ganti adalah
·         Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. 
·         Untuk mengimbangi perkembangan zaman.
·         Untuk menyempurnakan kekurangan – kekurangan pada kurikulum sebelumnya.
·         Tuntutan kemajuan teknologi.

6.      Apakah dengan bergantinya kurikulum mempengaruh kualitas belajar.
Saya fikir pergantian kurikulum memang mempengaruhi kualitas belajar. Namun kebanyak perubahannya mengarah pada hal yang malah membuat siswa malas. Artinya perubahan kurikulum ini membawa dampak buruk bagi kualitas belajar. Contohnya saja pada kurikulum 2013 pada kurikulum ini pembelajarnya menekankan siswa untuk mencari informasi sendiri, mengakses informasi dari berbagai sumber, dan hasil yang banyak terjadi adalah anak-anak malah mengakses video dewasa. Contoh lainnya yaitu siswa terlalau menganggap mudah setiap pekerjaan kurang berfikir kritis segala macamnya selalu langsung diakses di internet.
7.      Bagaimana cara agar kurikulum tidak berganti – ganti.
Menurut saya pemerintah tidak seharusnya banyak melakukan perubahan kurikulum pendidikan. Cara agar kurikulum tidak diganti adalah meningkatkan kompetensi guru yang diperkuat, karena keberhasilan pendidikan banyak dipengaruhi oleh guru. Saya meyakini, bila kompetensi dan kualitas guru dapat ditingkatkan, hal itu akan banyak berpengaruh pada perkembangan dunia pendidikan. Skill guru harus terus ditingkatkan, guru juga harus kreatif dan inovatif dalam mengajar. Dengan cara itu saya rasa pemerintah akan berhenti untuk terus menggati kurikulum. Jadi kesimpulanya kempampuan gurunya saja yang harus terus diperbaharui dan untuk kurikumnya cukup satu dan terus diyakini sampai akhir.
8.      Yang berperan dalam mengubah kurikulum adalah administrator pendidikan, ahli kurikulum, ahli bidang ilmu pengetahuan, guru, orang tua murid, serta tokoh masyarakat.
9.      Apa yang anda ketahui tentang homescooling.
•     Pengertian Homeschooling
Homeschooling kadang disebut pula dengan istilah home education atau home-based learning. Secara resmi Depdiknas menggunakan istilah “sekolah rumah” atau “sekolah mandiri”. Homeschooling merupakan model pendidikan alternatif selain sekolah yang diselenggarakan oleh keluarga, yang memungkinkan anak berkembang sesuai dengan potensi diri mereka masing-masing. Homeschooling ini sendiri pertama berkembang di Amrika Serikat dan beberapa negara di Eropa. Baru kemudian menjadi tren di Indonesia tahun-tahun belakangan ini. Namun sebenarnya kalau kita melihat sejarah pada masa Nabi Muhammad saw, metode homeschooling ini telah ada. Bagaimana Nabi saw dan para sahabat-sahabatnya mendidik keluarga mereka sendiri. Setelah para sahabat mendapatkan ilmu dari dari Nabi saw, kemudian mereka menyampaikannya kepada istri dan anak-anak mereka. Oleh karena itu tidak heran kalau beliau pernah bersabda yang intinya, bahwa tidaklah seorang anak itu lahir ke dunia kecuali dalam keadaan fitrah (beragama Islam), tapi bagaimana kemudian ia menjadi orang Nasrani, Yahhudi, ataupun yang lainnya adalah karena kedua orang tuannya. Di sini jelas orang tua memegang perang yang amat vital dalam mengajar dan mendidik anak-anaknya.Sebagai informasi, Ki Hajar Dewantara, Buya Hamka dan KH Agus Salim, Albert Einstein, Alexander Graham Bell, Agatha Christie, Thomas A. Edison, George Bernard Shaw, Woodrow Wilson, Mark Twain, Charlie Chaplin, Charles Dickens, Winston Churchill,bahkan Christopher Paolini adalah tokoh-tokoh besar yang lahir dari homes chooling.
•     Metode Homeschooling
Metode homeschooling ada tiga jenis. Pertama, homeschooling tunggal, kemudian homeschooling majemuk yang terdiri dari dua keluarga, dan yang terakhir homeschooling komunitas.
a.     Homeschooling tunggal adalah homeschooling yang dilaksanakan oleh orang tua dalam suatu keluarga tanpa bergabung dengan lainnya. Dalam hal ini orang tua terjun langsung sebagai guru menangani proses belajar anaknya, jika pun ada guru yang didatangkan secara privat hanya akan membimbing dan mengarahkan minat anak dalam mata pelajaran yang disukainya. Guru tersebut bisa berasal dari lembaga-lembaga yang khusus menyelengarakan program homeschooling, contonya adalah lembaga Asah Pena asuhan Kak Seto. Lembaga ini mempunyai tim yang namanya Badan Tutorial yang terdiri dari lulusan berbagai jenis profesi pendidikan.
b.    Homeschooling majemuk adalah homeschooling yang dilaksanakan oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orang tua masing-masing.
c.     Sementara homeschooling komunitas adalah gabungan beberapa homeschooling majemuk yang menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok (olah raga, seni dan bahasa), sarana/prasarana dan jadwal pembelelajaran. Dalam hal ini beberapa keluarga memberikan kepercayaan kepada Badan Tutorial untuk memberi materi pelajaran. Badan tutorial melakukan kunjungannya ke tempat yang disediakan komunitas.
•     Legalitas Homeschooling
Dasar penyelenggaraan homeschooling di antaranya adalah UU No. 20 Th. 2003 tentang Sisdiknas, terutama pasal 27 yang berbunyi: (1) Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. (2) Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
•     Penyetaraan Homeschooling
Kegiatan homeschooling perlu dilaporkan ke Dinas Pendidikan setempat agar peserta homeschooling mendapat ijazah resmi dari pemerintah. Untuk ijazah SD adalah Paket A, SMP Paket B, dan SMA Paket C. Sistem ujiannya adalah melalui ujian nasional kesetaraan.Jika di sekolah formal ada BOS, di homeschooling ada BOP (Bantuan Operasional Pendidikan), yakni: untuk Paket A bantuan warga belajar sebesar Rp. 238rb+Rp. 74rb (modul/bahan ajar); Paket B Rp. 260rb+Rp.80rb; dan Paket C Rp. 285rb+84rb.
•     Keunggulan Homeschooling
Metode pembelajaran tematik dan konseptual serta aplikatif menjadi beberapa poin keunggulan homeschooling. Homeschooling memberi banyak keleluasaan bagi anak didik untuk menikmati proses belajar tanpa harus merasa tertekan dengan beban-beban yang terkondisi oleh target kurikulum. Setiap siswa homeschooling diberi kesempatan untuk terjun langsung mempelajari materi yang disediakan, jadi tidak melulu membahas teori. Mereka juga diajak mengevaluasi secara langsung tentang materi yang sedang di bahas. Bahkan bagi siswa yang memiliki ketertarikan di bidang tertentu, misalnya Fisika atau Ilmu alam, diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengadakan observasi dan penelitian sesuai ketertarikan mereka.Beberapa keunggulan lain homeschooling sebagai pendidikan alternatif, yaitu karena sistem ini menyediakan pendidikan moral atau keagamaan, lingkungan sosial dan suasana belajar yang lebih baik, menyediakan waktu belajar yang lebih fleksibel. Juga memberikan kehangatan dan proteksi dalam pembelajaran terutama bagi anak yang sakit atau cacat, menghindari penyakit sosial yang dianggap orang tua dapat terjadi di sekolah seperti tawuran, kenakalan remaja (bullying), narkoba dan pelecehan. Selain itu sistem ini juga memberikan keterampilan khusus yang menuntut pembelajaran dalam waktu yang lama seperti pertanian, seni, olahraga, dan sejenisnya, memberikan pembelajaran langsung yang kontekstual, tematik, dan nonscholastik yang tidak tersekat-sekat oleh batasan ilmu.
Homeschooling juga memberikan metode pembelajaran yang lebih bebas, dimana anak didik tidak harus bersekolah dan jauh dari orangtuanya, serta bebas menggunakan sarana pembelajaran sendiri. Yang terpenting dalam adalah penanaman sikap mental belajar sehingga anak didik bisa belajar dengan cara mereka sendiri serta belajar dari siapa saja dan apa saja. Anak didik bisa belajar membuat rumah kepada tukang bangunan, belajar mengolah sawah kepada petani, belajar memerah susu kepada peternak sapi, belajar berjualan kepada pedagang, tanpa harus terikat tempat dan waktu.
Jumlah peserta didik yang terbatas membuat tutor bisa langsung fokus pada potensi masing-masing peserta didik. Sebagai contoh, jika anak didik bercita-cita jadi penyanyi atau artis, dan merasa tidak perlu mempelajari Kimia atau Fisika, di homeschooling anak didik dibebaskan tidak mengambil pelajaran tersebut, karena peserta homeschooling diarahkan mengambil bidang studi sesuai dengan bakat dan potensi mereka.
•     Kekurangan Homeschooling
Keunggulan dan kekurangan adalam dua hal yang tidak bisa dipisahkan, di mana sesuatu ada keunggulan, pasti ada juga kekurangannya, begitu juga dengan homeschooling, beberapa kekurangan harus siap dihadapi oleh anak didik yang memilih homeschooling sebagai alternatif pendidikan. Diantaranya kekurangan yang tidak bisa kita pungkiri adalah kurangnya interaksi dengan teman sebaya dari berbagai status sosial yang dapat memberikan pengalaman berharga untuk belajar hidup di masyarakat. Kemungkinan lainnya anak didik bisa terisolasi dari lingkungan sosial yang kurang menyenangkan sehingga akan kurang siap nantinya menghadapi berbagai kesalahan atau ketidakpastian.
Kurangnya interaksi juga membuat anak didik kehilangan kesempatan untuk bergabung dalam salah satu tim olah raga, dan organisasi siswa pada umumnya seperti OSIS, PMR, IRM, PASKIBRA, pramuka, tim basket, tim sepak bola dan sebagainya seperti halnya yang terdapat disekolah umum. Pastinya kamu jadi tidak bisa merasakan indah dan serunya masa-masa SMU Kekurangan lain adalah tidak ada kompetisi atau bersaing. Sehingga ada kemungkinan anak didik tidak bisa membandingkan sampai dimana kemampuannya dibanding anak-anak lain seusianya. Selain itu anak didik belum tentu merasa cocok jika diajar oleh orang tua sendiri, apalagi jika memang mereka tidak punya pengalaman mengajar sebelumnya.Faktor tingginya biaya homeschooling juga menjadi salah satu kekurangan, karena dipastikan biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pendidikan homeschooling lebih besar dibanding jika kita mengikuti pendidikan formal disekolah umum.
10.  Apa saran anda untuk perbaikan kurikulum di Indonesia.
Saran saya untuk kurikulum yang berlaku di Indonesia adalah sebaiknya daripada terus mengganti kurikulum yang saya rasa belum efektif dan efisien malah mengambur-hamburkan biaya saja. Lebih baik anggarannya itu dipakai untuk meningkatkan kualitas gurunya saja karena zaman boleh berubah tapi yang namanya skill seseorang apabila terus diperbaharui maka akan semakin berkompetens dan siap menghadapi perkembangan zaman yang semakin maju. Untuk aparat pemerintahan sudahlah cukup kita yakini saja satu kurikulum kemudian kita tuntaskan dan aplikasikan kurikulum tersebut sepanjang hayat kita. Kita lakukan perubahan atau perbaikan pada pendidiknya saja, saya rasa hal itu akan lebih efektif dan efisien untuk dunia pendidikan yang lebih maju.
Daftar Pustaka
Nadirin [online] http://nadhirin.blogspot.co.id/2008/07/home-schooling-sebagai-pendidikan_11.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar